Sejarah Desa
Desa Tanjung Iman, adalah desa yang subur dengan iklim tropisnya
terbentang daratan yang datar dengan tumbuh-tumbuhan yang hijau dan kaya dengan
tanam-tanaman sehingga banyak yang berbondong-bondong ingin tinggal diwilayah
tersebut, maka hiduplah sekelompok masarakat yang hidup rukun dan damai dengan
kondisi apa adanya di tempat tersebut yang dipelopori oleh Beliau Bapak MUSTAPA
Gelar Sutan Lurah Negara sekitar Tahun 1943 yang ketika itu masih Dukuh dari
Kampung Kalibalangan.
Asal Mula Tanjung Iman adalah penyempurnaan Nama Dukuh TANJUNG
EMAN, setelah dimusyawarahkan dengan mufakat oleh Tokoh dan Masyarakat pada
waktu itu kemudian disepakati nama TANJUNG EMAN menjadi TANJUNG IMAN hingga
saat ini “ Desa TANJUNG IMAN”.
Pada
Tahun 1948-1961 Dukuh Tanjung Iman Desa Kalibalangan dipimpin oleh Beliau Bapak
MUSTAPA Gelar Sutan Lurah Negara selaku Kepala Pedukuhan.
Kemudian
pada tahun 1961-1969 kepemimpinan Dukuh Tanjung Iman dilanjutkan oleh Beliau
Bapak SUMARNO Gelar Pengeran Pati Negara, anak kandung dari Bapak MUSTAPA Gelar
Sutan Lurah Negara.
Seiring
berjalannya waktu pada Tahun 1969-1970 dipimpin oleh Beliau Bapak KARIM selaku
P.J. Pemekaran Desa dari Kampung Kalibalangan.
Pada
tahun 1970 tanjung iman resmi menjadi Desa Definitif yang dimekarkan dari desa
Kalibalangan yang dipimpin langsung oleh Beliau Bapak Hi. BURHANUDIN hingga
Tahun 1979.
Kemudian
pada tahun 1980 rencana pemilihan Kepala Desa yang dipimpin langsung oleh
Beliau Bapak HATMIN BASYA’ selaku ketua panitia sekaligus merangkap P.J. Kepala
Desa Tanjung Iman
Dan
pada tahun 1981-1988 Kepala Desa terpilih beliau Bapak Hi. ISMA’IL HADI putra
Daerah Tanjung Iman resmi dilantik dan diamanahkan untuk memimpin Desa Tanjung
Iman.
Selanjutnya
pada Tahun 1989-1996 kepemimpinan Desa Tanjung Iman dilanjutkan oleh Kepala
Desa Terpilih oleh beliau Bapak SUPA’AT bin MUSTAPA Putra dari pemuka tokoh
desa Tanjung Iman beliu Bapak MUSTAPA Gelar Sutan Lurah Negara.
Kemudian
pada tahun 1997 hingga tahun 2004 kepemimpinan Desa Tanjung Iman dilanjutkan
oleh Seorang Kepala Desa adalah beliau Bapak JAMHARI.
Selanjutnya
pada tahun 2005 kepemimpinan Desa dilanjutkan oleh Beliau Bapak M. SUPARDJO selaku
P.J. Kepala Desa Tanjung Iman hingga tahun 2010, hingga pada akhirnya pada
tahun 2011 melalui Pemilihan Kepala Desa adalalah beliau Kepala Desa Terpilih
Bapak M. SUPARDJO yang memenangkan scara mutlak dari ke-empat pesaingnya untuk
periode 2011-2017. Dan beliau jg masih
Putra dari Tokoh Legendaris Pendiri dan Pengukir sejarah Desa tanjung
Iman/Putra Beliau Bapak MUSTAPA Gelar Sutan Lurah Negara.
Dengan
terpilihnya Kepala Desa yang Baru Bapak M. SUPARDJO secara Resmi dan dilantik
Sebagai Kepala Desa Tanjung Iman oleh Bupati Lampung Utara Bp. Zainal Abidin
untuk Periode 2011-2017 yang saat ini sedang diberlakukan Pemilihan Kepala
Daerah Serentak seluruh Indonesia yang ditetapkan pada setiap Tahun Ganjil.
Ketika
Pemekaran desa Tanjung Iman mula-mula terdiri atas 7 (Tujuh) Pedukuhan, dengan
diadakannya pemekaran dusun menjadi 11 Dusun diantaranya adalah : 1. Dusun
Gunung Labuhan, 2, Dusun Keramat Teluk, 3. Dusun Tanjung Sari, 4. Dusun Tanjung
Iman 5. Dusun Talang Padang, 6. Dusun Banjar Intan, 7. Dusun Talang Gabus, 8.
Dusun Sumber Agung, 9. Dusun Talang Duren, 10. Dusun Talang Seluai dan 11.
Dusun Buring.
Kemudian
dimekarkan untuk dusun Buring menjadi Desa difinitif sendiri, sehingga jumlah
dusun di Desa Tanjung Iman menjadi 10 Dusun hingga saat ini diantaranya adalah
:
1. Dusun
Gunung Labuhan
2. Dusun
keramat Teluk
3. Dusun
Tanjung Sari
4. Dusun
Tanjung Iman I
5. Dusun
Tanjung Iman II ( Talag Padang )
6. Dusun
Banjar Intan
7. Dusun
Talang Gabus
8. Dusun
Sumber Agung
9. Dusun
Talang Duren
10.Dusun
Talang Seluai
Untuk
Luas Wilayah Desa Tanjung Iman sebelumnya adalah 4310 kemudian pada tahun 2008
terjadi pemekaran desa untuk Dusun Buring menjadi Desa Buring Kencana Seluas
750 Ha/m2 dan perubahan perbatasan antara Desa Blambangan dengan Desa Tanjung
Iman sehingga sampai saat ini Luas Wilayah Desa Tanjung Iman adalah 3.510
Ha/m2.
Secara
pemetaan, kondisi Desa Tanjung Iman adalah memanjang dari Utara ke Selatan yang
dilintasi Jalan Negara / Lintas Sumatera dan Jaringan Rel Kereta Api jurusan
Palembang - Bandar Lampung.
HATMIN BASYAH
BalasHapus